Senin, 13 Maret 2023


 

Ayat - ayat CintaNya 

Setiap yang mencintai, pasti bisa merasakan tanda cinta dari yang dicintainya. Asalkan cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Namun percayalah, ada yang Maha Cinta, yang cintanya tak terkira, tetapi malah sering terlupa oleh kita sebagai hambaNya, cinta Allah SWT.  Ayat – ayat cinta inilah yang menjadi tanda agar kita bisa senantiasa terkoneksi denganNya. Ayat - ayat cinta ini tertulis indah dalam al qur’an yang bisa menjadi panduan hidup bagi siapa saja yang mau membaca, mentadabburi dan berusaha mengamalkannya. Semakin sering mencerna ayat cintaNya, semakin merasa begitu istimewa setiap kata yang penuh dengan makna di dalamnya. Selalu ada insight baru yang dapat memandu hidup menjadi semakin hidup penuh makna dan tidak mudah terlena dengan gemerlapnya dunia yang hanya sementara. 

Kata cinta yang sangat universal itu tak pernah habis untuk dibahas. Tidak hanya cinta seorang hamba dengan sang pencipta, tetapi juga cinta sesama makhluk yang diciptakan. Rasa cinta antar sesama makhluk akan menciptakan keharmonisan hidup. Rasa cinta manusia dengan tumbuhan, hewan, alam semesta dan segala makhluk Allah lainnya akan menimbulkan rasa untuk melindungi, menjaga, memelihara dengan penuh kasih sayang bukan untuk mengeksploitasi dan membuat berbagai kerusakan. Cinta yang bisa mendekatkan ke Maha Cinta. Bukankah tujuan hidup kita di dunia untuk kembali kepadaNya dan berjumpa dengan Maha Cinta yang telah menciptakan kita dengan sempurna? 

Malam itu, kabar yang penuh kebahagiaan datang dari seorang sahabat yang Allah pertemukan dengan pasangannya yang jauh dinegeri seberang. Ini adalah sebuah kisah cinta antar sesama manusia yang melampaui batas negara dengan membangun mahligai rumah tangga yang insya allah akan bahagia di dunia hingga ke surgaNya, dengan segala tantangan di setiap tahap kehidupannya. Ikatan yang disambungkan dengan nama Allah yang Maha Cinta. Teringat ayat cintaNya, kalau kata Allah : “Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan” (QS An Naba : 8). Apa yang Allah katakan selalu benar dan janji Allah akan selalu tepat, tidak akan ingkar janji. Jika direnungkan, dari kalimat “Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan” ini suatu ucapan yang luar biasa, yang memberi ketenangan bagi siapa saja terutama para jofisa (jomblo fisabilillah). Bahkan di ayat cintaNya yang lain, Allah berkata : “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)” (QS Az Zariyat : 49). Betapa indahNya ucapan Allah, yang memang perlu direnungkan agar bisa diambil pesan cinta yang terkandung di dalamnya, setidaknya dalam setiap kejadian bisa menjadi sarana untuk terkoneksi denganNya mengingat segala kemaha kuasaan dan kebesaranNya.

Mulai sekarang, jika menerima undangan pernikahan adalah sarana untuk menggali insight baru tentang ayat-ayat cintaNya yang mungkin ayatnya sama, tetapi jika ditadabburi akan memberikan sentuhan dan rasa yang berbeda, semakin digali maknanya, semakin meleleh hati ini dibuatnya. Bisa juga menjadi sarana untuk menambah ilmu tentang pranikah dengan mencari ayat-ayat tentang dunia pernikahan sebagai bekal agar semakin terkoneksi denganNya. Pertanyaan “kapan nikah?”, bukan lagi menjadi suatu masalah yang menjadikan kegalauan. Semakin banyak ditanya “kapan nikah?” maka semakin ingat dengan ayat-ayat cintaNya, dan semakin terkoneksi dengan sangat erat kepada Sang Maha Cinta. Mungkin awalnya ditanya “kapan nikah?” akan direspon dengan cemberut, tetapi setelah memaknai ayat-ayat cintaNya akan tersenyum dengan bahagia, tanpa ada rasa takut dan rasa khawatir yang bisa berujung pada kegalauan. Semakin sering membaca ayat-ayat cintaNya dengan berusaha memaknai dan mentadabburinya maka akan semakin mudah untuk merasakan bahagia dalam segala kondisi. Satu pesan yang perlu diingat “Jangan Lupa Bahagia”. Cara termudah untuk bahagia adalah selalu dekat dengan ayat-ayat cintaNya agar jiwa menjadi tentram.

Pergi ke kondangan bukan lagi menjadi hal yang mengkhawatirkan karena biasanya bakal ditanya “kapan nikah?” walau dengan nada penuh canda. Apalagi sebentar lagi bulan syawal yang biasanya dapat banyak undangan. Berbekal dengan ayat-ayat cintaNya, menjadikan pergi ke kondangan bukan hanya sekedar memenuhi undangan, menyantap hidangan, tetapi juga ada misi untuk mentadabburi ayat-ayat cintaNya yang berkaitan dengan pernikahan. Selain itu juga menjadi sarana bersilaturahmi dengan teman-teman yang mungkin sudah sangat lama tidak berjumpa, menjadi sarana reuni tipis-tipis, diselingi dengan cerita penuh canda dan tawa. Kondangan kali ini mengingatkan tentang salah satu ayat cintaNya dengan makna yang sangat istimewa yang belum pernah terpikirkan dan membuat hati ini merinding dan takjub dengan kuasaNya. Kata Allah : 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ الحجرٰت :١٣

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah

ialah orang yang paling takwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(QS. Al-Hujurat : 13)

 Masih ingat ayat cinta yang sebelumnya kan? Nah, sebelum lanjut tadabburnya, kembali ke ayat cinta, yang kata Allah : “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)”. Cara untuk mengingat kebesaran Allah dengan memaknai ayat cintaNya, memikirkan setiap kata di dalamnya. Di ayat tersebut Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Lalu, apa makna berpasangan? Spontan jadi teringat, kalau beli sandal kan pasti sepasang ya? sepatu juga sepasang. Bentuk antara kanan dan kirinya berbeda, tetapi saling menyempurnakan. Kalau sama, jadi tidak sepasang lagi kan? Bahkan tidak enak untuk dipakai jika bentuknya sama. Sandal atau sepatu sisi kanan dan kiri saling berkolaborasi agar nyaman digunakan oleh si empunya. Masya allah, betapa luar biasanya Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan agar semuanya berjalan seimbang penuh harmoni, saling berkolaborasi menjalankan peran masing-masing. Masih banyak contoh lainnya, seperti : bumi dan langit, malam dan siang, begitu juga laki-laki dan perempuan. 

Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan. Jika mengingat sejarah manusia, pasti teringat ayahanda Nabi Adam As dan ibunda Hawa. Dari sepasang manusia yang turun dari surga menjalankan tugas di bumi untuk sementara waktu dan akan kembali ke kampung halamannya di surga. jika berhasil menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan panduan kitabullah sebagai kumpulan tentang ayat - ayat cintaNya. Menjalani segala ketetapan Allah dan berupaya dengan sungguh-sungguh menjalankan berbagai peranannya selama hidup di dunia. Dari sepasang manusia, menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang saling mengenal dan bisa berkolaborasi dalam menjalankan berbagai peranannya agar tercipta kehidupan yang harmoni. Tidak ada bedanya, semuanya sama dimata Allah, karena Allah tidak memandang dari suku, bangsa, jabatan, dan segala hal yang bisa membatasi yang terkadang menjadi standar-standar manusia. Namun, ada satu parameter yang bisa dicapai semua orang agar menjadi orang yang termulia di hadapan Allah yaitu dengan jalan taqwa.

Bersatunya seorang laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan pernikahan menjadi salah satu jalan taqwa. Menjadi pasangan yang bertemu karena Allah dan menjalankan segala syariatNya secara bersama-sama, berkolaborasi dalam segala hal kebaikan dan saling menguatkan. Teringat pesan Rasulullah “Jika seorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya” (HR. Al Baihaqi). Jalan taqwa itu banyak caranya, yang terpenting selalu dalam panduan ayat-ayat cintaNya (kitabullah) dan mengikuti contoh-contoh dari Rasulullah. Di saat kondangan di salah satu sahabat yang mendapat pasangan dari negara Turki, mengingatkan tentang ayat cintaNya QS Al-Hujurat ayat 13. Terasa begitu nyata ayatnya, seolah Allah memberikan pelajaran berharga, bahwa jika Allah sudah berkehendak, maka sangat mudah bagi Allah untuk menghimpun hambaNya dibelahan bumi mana saja. Turki merupakan sebuah Negara trans benua yang menjadi pembatas antara benua Asia dan Eropa. Bahkan menjadi salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam. Kisah heroik tentang perjuangan pemuda yang menjadi pasukan terbaik dan mendapat kepercayaan menjadi penakluk konstantinopel. Pasti kita tidak asing dengan namanya bukan?, Muhammad Al Fatih. Kisah Muhammad Al Fatih ini juga bisa diambil pelajaran dari sudut pandang kehidupan berumah tangga, dimana Al Fatih dibesarkan dengan misi keluarga yang memang diturunkan dari kakek-kakeknya, bahkan tersambung hingga ke Rasulullah untuk menjadi generasi terbaik yang bisa menaklukkan konstantinopel. Disaat seorang laki-laki dan perempuan diikat dalam ikatan suci pernikahan, maka perlu adanya visi misi yang mulia yang menjadi penggerak setiap perjalanan kehidupan berumah tangga, agar senantiasa bisa terkoneksi dengan Sang Maha Cinta sehingga bisa menjalankan berbagai peranan dengan penuh rasa bahagia walau dalam segala kondisi yang mungkin tak terduga.

Pesan yang bisa diambil dari sekelumit kisah ini adalah betapa nikmatnya jika senantiasa memperhatikan ayat - ayat cintaNya, bisa membuat hati tenang dan bahagia. Pernikahan adalah fitrah dari Sang Pencipta, sehingga tidak perlu risau apalagi khawatir. Apapun kondisinya, jika kita mau mengambil pelajaran maka akan mendapatkannya. Kita semua sama, yang bisa membedakan hanyalah ketaqwaan. Jalan taqwa banyak caranya, yang terpenting sesuai dengan panduan ayat - ayat cintaNya (kitabullah) dan mencontoh Rasulullah. Visi misi hidup itu penting, begitu juga visi misi pernikahan atau keluarga sebagai penggerak untuk terus mendekat kepadaNya, karena tujuan akhir hidup di dunia adalah bertemu dan melihat Allah SWT. Tak terasa sebentar lagi bulan yang mulia, bulan turun ayat - ayat cintaNya akan segera hadir. Tinggal menghitung hari, semoga kita bisa memaksimalkan diri untuk berlama-lamaan membaca, mengkaji, mentadabburi, maupun menghafalkan ayat-ayat cintaNya. Semoga sedikit kisah ini bisa menginspirasi untuk semakin antusias dalam merenungi ayat-ayat cintaNya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar ayat - ayat cintaNya yang tertulis indah dalam Al Qur’an membuat hidup kita semakin hidup.